Pengenalan Teknologi Industri Pertanian

Apakah perbedaan tumbuhan dan tanaman? Sejak kecil dalam benak saya terlintas bahwa tumbuhan dan tanaman sama saja hanya beda pelafalan atau istilah saja. Namun sekarang saya mulai berpikir mengenai kedua hal tersebut. Menurut saya, tumbuhan merupakan flora-flora yang bertunas atau pohon. Sedangkan, tanaman mencakup flora yang merambat seperti aneka jamur dan sayuran. Pembahasan artikel kali ini akan menyinggung tentang studi terakhir saya yakni teknologi industri pertanian, terdengar rumit, mengapa bukan teknik? Lantas, kalau begitu, apakah gelar saya pada saat ini? Mengapa S.Tp bukan S.T. tentu jawabannya karena kompetensi yang sarjana A dan sarjana B miliki berbeda. Kembali kepada pengenalan teknologi industri pertanian. Berikutnya seperti kita ketahui teknologi diciptakan untuk membantu mempermudah pekerjaan manusia. Ciri-ciri produk teknologi adalah bernilai tinggi (high quality), cepat mendapatkannya (fast), dan biayanya yang murah (low cost). Selanjutnya, pada kegiatan ekonomi, industri bisa dilakukan di posisi manapun dari hulu hingga hilir, produksi, distribusi, maupun konsumsi. Industri pada aspek produksi banyak sekali macamnya, tahapnya, dan bagiannya bahkan tak terhingga, mulai dari produksi beras, ketela dan jagung umumnya tergolong agroteknologi. Sedangkan, usaha yang bergerak pada bidang jasa umumnya digolongkan industri pada aspek distribusi dan disebut agribisnis. Kemudian, industri yang terakhir dan banyak diminati oleh para penggelut UMKM (usaha mikro dan kecil menengah) umumnya merupakan usaha yang membutuhkan produk industri lain untuk melangsungkan kegiatan produksinya. Mereka bisa menjadi usaha yang menjual produk atau jasa. Contohnya UMKM kedai kopi A membutuhkan hasil tani pengusaha lain yaitu biji-biji kopi dan kakao untuk membuat secangkir kopi atau coklat panas. Sedangkan, UMKM yang sama dengan merk dagang B mereka dapat pula membutuhkan pemasok dan distributor yang sama untuk menjual serbuk kopi dan cocoa organik siap seduh untuk para pelanggannya. Sepintas mereka terlihat sama karena memiliki pangsa pasar yang sama yaitu para penikmat kopi. Namun kedua pengusaha UKM A dan B memiliki kegiatan ekonomi yang berbeda karena yang satunya hanya berdagang minuman di kedainya dan pengusaha lainnya hanya menggeluti jasa penggilingan dan/atau pengemasan dua jenis bahan penyegar. Mereka bisa berkolaborasi dan menggabungkan merk dagangnya untuk memperkenalkan pelanggan mereka satu sama lain sehingga popularitas meningkat dan harga akan bersaing dengan produk yang telah lama dikenal. Kesuksesan usaha produk-produk bolu terkenal di Bandung misalnya Princess, Makuta, dan Bolu Susu Lembang dapat menjadi pertimbangan. Kebanyakan toko cemilan di Bandung sukses melambungkan popularitas mereka karena kehebohan obrolan konsumen dari mulut ke mulut di media online, pasalnya banyak tenda gerai-gerai kecil atau kendaraan dagang yang mangkal membantu menjajakan hasil produksi perusahaan. Distributor atau pelaku usaha tingkat berikut melakukan aktivitas ekonomi mereka sebagai perwujudan bahwa mereka merupakan pelaku UKM juga tanpa harus membangun PT., CV., atau sertifikat lisensi tertentu untuk menjadi “multi-level-marketing” perusahaan yang terkait.

Menurut dosen saya, teknologi industri pertanian merupakan karya, karsa dan cipta produk industri pertanian sehingga teknologi sebenarnya ialah produk dan bukan sekedar gagasan melainkan lebih nyata dengan cakupan yang lebih luas atau semisal itu. Misalnya sebuah mesin pemetikan bunga tulip pada sebuah perkebunan di benua eropa, sebut saja pencipta peralatannya menguasai pemrograman dan teknik pertanian itu sendiri. Sehingga apabila kita memiliki keterbatasan pada suatu bidang dan ahli pada bidang lainnya sangat dianjurkan untuk berkolaborasi. Selamat bekerjasama!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *